Senin, 15 Juli 2013

JULY GIVEAWAY sposored by: Cra.V.Ing

JULY GIVEAWAY sposored by: Cra.V.Ing


Halo teman-teman..
sudah siap bergiveaway'an lagii??
syaratnya masih sama seperti yang dulu :)

kali ini ada Cra.V.Ing , Audrey Chandra sebagai owner Cra.v.ing baru saja menerbitkan 1 buku craft dengan judul : "Perpaduan Mambuat & Menghias Antaran Mahan & Souvenir Pernikahan"
ada yang  mau menikah dan lagi mau nyoba2 bikin hantaran sendiri?? buku ini wajib di belii !! :)

dan Audrey berbaik hati mau kasih 1 buku craft hasil karyanya dan 1 buah binder cover + binder buat kalian. untuk 2 orang ya :)
say 'horaaaaaayy !!!'

hihi, yang mau dapetin buku craft ini dan cover binder ini ikuti syarat di bawah ini yaa
1. Follow Blog : Hayano Handmade & Cra.v.ing
2. Follow Twitter : @hayanohandmade & @cravingofthis
3. Like Fans Page : Hayano Handmade & Cra.v.ing
4. Tinggal komentar di postingan ini ya .. kalau kamu sudah ikuti rulesnya :)
5. apa sih blog yang paling kamu suka? kasih linknya yaa.. blognya bebas kok. bisa fashion blog, travelling blog, lifestyle blogg, etc.

Poin pleussss kalau kamu pasang button july giveaway with cra.v.ing ini di sidebar blog/ posting di blog kamu :)
dan juga sebar2 di social media tentunya .. buat yang di fb/twitter jangan lupa mention hayano dan craving yaa :)



Giveaway ini Berlangsung Sampai Tanggal 23 Juli 2013 ya
:)
selamat menunaikan ibadah puasa teman-teman. dan good luck ya :))

Selasa, 25 Desember 2012

Asal-usul Nama Indonesia

             Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of the Indian and Archr bisa saja memiliki hak cipta.ipelago and Eastern Asia  (JIAEA, BI: "Jurnal Kepulauan Hindia dan Asia Timur")), yang dikelola oleh James Richardson Logan (1819-1869), seorang Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari Edinburg. Kemudian pada tahun 1849 seorang ahli etnologi bangsa Inggris, George Samuel Windsor Earl (1813-1865), menggabungkan diri sebagai redaksi majalah JIAEA.
Dalam JIAEA volume IV tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations ("Pada Karakteristik Terkemuka dari Bangsa-bangsa Papua, Australia dan Melayu-Polinesia"). Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas (a distinctive name), sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia ("nesos" dalam bahasa Yunani berarti "pulau"). Pada halaman 71 artikelnya itu tertulis (diterjemahkan ke Bahasa Indonesia dari Bahasa Inggris):
"... Penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu masing-masing akan menjadi "Orang Indunesia" atau "Orang Malayunesia"".
Earl sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) daripada Indunesia (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk Ceylon (sebutan Srilanka saat itu) dan Maldives (sebutan asing untuk Kepulauan Maladewa). Earl berpendapat juga bahwa bahasa melayu dipakai di seluruh kepulauan ini. Dalam tulisannya itu Earl memang menggunakan istilah Malayunesia dan tidak memakai istilah Indunesia.
Dalam JIAEA Volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago ("Etnologi dari Kepulauan Hindia"). Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah Indian Archipelago ("Kepulauan Hindia") terlalu panjang dan membingungkan. Logan kemudian memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia.
                      
Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak pada halaman 254 dalam tulisan Logan (diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):
"Mr Earl menyarankan istilah etnografis "Indunesian", tetapi menolaknya dan mendukung "Malayunesian". Saya lebih suka istilah geografis murni "Indonesia", yang hanya sinonim yang lebih pendek untuk Pulau-pulau Hindia atau Kepulauan Hindia"
Ketika mengusulkan nama "Indonesia" agaknya Logan tidak menyadari bahwa di kemudian hari nama itu akan menjadi nama resmi. Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama "Indonesia" dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi. 
Pada tahun 1884 guru besar etnologi di Universitas Berlin yang bernama Adolf Bastian (1826-10905 menerbitkan buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel ("Indonesia atau Pulau-pulau di Kepulauan Melayu") sebanyak lima volume, yang memuat hasil penelitiannya ketika mengembara di kepulauan itu pada tahun 1864 sampai 1880. Buku Bastian inilah yang memopulerkan istilah "Indonesia" di kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat timbul anggapan bahwa istilah "Indonesia" itu ciptaan Bastian. Pendapat yang tidak benar itu, antara lain tercantum dalam Encyclopedie van Nederlandsch-Indiƫ tahun 1918. Pada kenyataannya, Bastian mengambil istilah "Indonesia" itu dari tulisan-tulisan Logan.
Pribumi yang mula-mula menggunakan istilah "Indonesia" adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketika dibuang ke negeri Belanda tahun 1913 ia mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische Persbureau

Nama Indonesisch (pelafalan Belanda untuk "Indonesia") juga diperkenalkan sebagai pengganti Indisch ("Hindia") oleh Prof  Cornelis van Vollenhoven (1917). Sejalan dengan itu, inlander ("pribumi") diganti dengan IndonesiĆ«r ("orang Indonesia").

Dikutip dari : Wikipedia Bahasa Indonesia

Minggu, 23 Desember 2012

Marshmallow




         Seperti nama blognya, marshmallow. Kali ini aku bakal kasih sedikit informasi mengenai makanan ringan yang kenyal nan manis ini.  Asal nama marshmallow sendiri berasal dari sari akar tanaman rumput marshmallow (althea officinalis). Saat memakan marshmallow akan terasa leleh di dalam mulut karena, makanan ringan ini berbahan dasar campuran gula atau sirup jagung, putih telur, gelatin, gom arab, dan bahan perasa yang dikocok hingga mengembang.Marshmallow sering dimakan setelah dibakar di atas api unggun. bila di panggang di atas api bagian luar marshmallow mengalami karamelisasi dan bagian dalamnya agak mencair. Mungkin, peminat marshmallow dalam negeri sendiri masih belum sebanding dengan peminta yang ada di luar negeri karena asalnya pun bukan dari dalam negeri. Peminat marshmallow sendiri mulai dari anak-anak hingga dewasa.

Kandungan gizi

Lihat di bawah untuk nilai-nilai gizi dan informasi tentang berapa banyak kalori yang di manisan kenyal termasuk vitamin, mineral, asam folat dan serat makanan, serta protein dan karbohidrat.[6]
Kandungan ( /100 gr ) Satuan
Air 16,4 gr
Protein 1,8 gr
Lemak 0,2 gr
Kadar abu 0,3 gr
Karbohidrat 81.3 gr
Kalori 318 kkal 
Serat 0,1 gr 
Gula 57,56 gr
Sodium 80 mg

NB : Buat kalian yang suka marshmallow yang asalnya bukan dari bumi pertiwi yang kita cintai ini, kalian juga nggak boleh lupa sama panganan ringan asal Indonesia. Supaya tetap jaya dan lestari..!

Sekian dan.. Terima kasih...